[Update] Definisi Pendidikan Dan Pengajaran Menurut Ki Hajar Dewantara

DOWNLOAD VIDEO

Hayo, siapa yang di sini sering mencari Definisi Pendidikan Dan Pengajaran Menurut Ki Hajar Dewantara? Aplikasi semacam ini memungkinkanmu untuk membuat beragam video estetik dengan kualitas HD, loh. Menariknya, kamu nggak perlu lagi kok pakai kamera mahal seperti DSLR untuk melakukannya.

Buat yang belum tahu, bokeh effect di sini tidak merujuk pada video-video museum yang kerap dinikmati orang dewasa, melainkan sebuah efek yang membuat hasil tangkapan kameramu lebih menarik. Dengan menggunakan efek ini, kamu bisa membuat objek utama semakin jelas dan latar belakang lebih buram. Jadi lebih valuable, loh!

Nah, kalau kamu tertarik ingin mencari Definisi Pendidikan Dan Pengajaran Menurut Ki Hajar Dewantara, Jaka sudah siapkan beberapa rekomendasi terbaiknya di sini. Langsung simak aja, yuk!

Table of content:


[Hide]
[Show]

PUSAT DAPODIK – Ki Hajar Dewantara adalah tokoh penting dalam dunia pendidikan di Indonesia. Bahkan, beliau dijuluki sebagai bapak pendidikan Indonesia. Ada sederet definisi pendidikan dan pengajaran menurut Ki Hajar Dewantara.

Pemikiran beliau dalam dunia pendidikan diketahui masih diterapkan sampai dengan saat ini. Walaupun sudah sangat lama, akan tetapi pemikiran beliau masih sangat relevan dengan kondisi pendidikan sekarang.

Menurut buku Sosiologi Pendidikan, Nuraedah, (2022) disebutkan bahwa pendidikan merupakan tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak yang mana dimaksudkan untuk menuntun segala kekuatan kodrat yang ada dalam diri mereka manusia. Sehingga, dapat menjadi anggota masyarakat yang dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan itu tidak sekadar tentang penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan saja. Melainkan, lebih dari itu, pendidikan mempunyai tujuan yang besar untuk membentuk manusia yang utuh dan berbudaya, yakni manusia yang mempunyai akal, hati, dan rasa kemanusiaan yang tinggi.

Pendidikan di mata Ki Hajar Dewantara merupakan proses pembentukan karakter yang mampu menjadikan seseorang untuk hidup bermakna untuk dirinya sendiri, masyarakat, dan negaranya.

Ki Hajar Dewantara juga diketahui meyakini bahwa pendidikan perlu membebaskan manusia dari belenggu ketidakadilan dan ketidakmerataan. Beliau diketahui menolak pandangan bahwa pendidikan hanya merupakan hak segelintir orang atau golongan tertentu.

Bagi Ki Hajar Dewantara, setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas, tanpa pandang bulu, supaya mereka bisa berkontribusi secara maksimal untuk kemajuan bangsa.

Dalam definisi pendidikan dan pengajaran menurut Ki Hajar Dewantara, pengajaran merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Pengajaran menurutnya berfokus pada aktivitas pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran kepada para peserta didik atau murid. Bagi Ki Hajar Dewantara, pengajaran bukan hanya sekadar proses mentransfer informasi dari guru ke murid saja. Melainkan lebih dari itu, pengajaran perlu dijalankan dengan cinta dan penuh keikhlasan.

Guru perlu menjadi teladan untuk para muridnya, memberi inspirasi, serta membantu mereka dalam menemukan potensi terbaik dalam diri mereka. Pengajaran menurut Ki Hajar Dewantara juga perlu menghargai keunikan dan perbedaan di tiap individu.

Pandangan Ki Hadjar Dewantara tentang Pendidikan dan Pengajaran

Ki Hadjar Dewantara mengemukakan bahwa pendidikan haruslah holistik, mencakup aspek fisik, intelektual, emosional, dan spiritual. Ia percaya jika pendidikan bukan hanya tentang pemberian pengetahuan akademis semata, melainkan juga melibatkan pengembangan kepribadian dan karakter individu.

Pada konsep pendidikannya yang diterapkan di “Taman Siswa,” Ki Hadjar Dewantara menekankan betapa pentingnya pendidikan yang berbasis pada kehidupan nyata serta kehidupan sehari-hari. Ia diketahui mengusulkan supaya pendidikan tidak terbatas pada lingkungan formal di dalam kelas, melainkan melibatkan pada interaksi dengan masyarakat dan lingkungan sekitar.

Ki Hadjar Dewantara juga menekankan peran pentingnya pengajaran yang memperhatikan keunikan dan kebutuhan setiap individu. Menurut beliau, seorang pendidik harus dapat mengenal peserta didiknya dengan baik serta mengajar dengan pendekatan yang sesuai, sehingga proses belajar bisa berjalan secara efektif dan menyenangkan.

Ki Hadjar Dewantara juga mengedepankan prinsip pendidikan inklusif. Yang mana setiap individu, tanpa memandang latar belakang, status sosial, dan kemampuan, mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Ia memperjuangkan hak pendidikan untuk semua anak, termasuk anak-anak yang berkebutuhan khusus dan anak yang berasal dari kelompok marginal.

Ki Hadjar Dewantara juga diketahui memperjuangkan aksesibilitas pendidikan yang merata di seluruh negara Indonesia. Beliau juga menyadari bahwa ada beberapa kesenjangan pendidikan antara perkotaan dan pedesaan, dan antara pulau-pulau di Indonesia. Oleh sebab itu, beliau mengusulkan pembangunan ke sekolah-sekolah di daerah terpencil serta pengiriman guru ke daerah-daerah yang membutuhkan.

Sejarah Hari Pendidikan Nasional

Sejarah Hari Pendidikan Nasional berawal di tahun 1959, ketika Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yang saat itu dijabat oleh Prof. Dr. Muhammad Yamin, mengusulkan supaya tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional. Usulan ini kemudian diterima dan diresmikan dengan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 178 Tahun 1959.

Adapun, pemilihan tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional mempunyai alasan yang kuat. Tanggal tersebut adalah hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara yakni pada tahun 1889 di Yogyakarta. Ki Hadjar Dewantara dikenal dengan seorang pendidik, intelektual, dan tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia yang mempunyai kontribusi besar dalam dunia pendidikan.

Adapun, susunan upacara dan doa hari pendidikan nasional diantaranya dalah upacara bendera, seminar, konferensi, diskusi, pameran, lomba, dan berbagai macam acara lainnya yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan peran pendidikan dalam pembangunan masyarakat.

Perayaan Hari Pendidikan Nasional juga diketahui menjadi kesempatan untuk merefleksikan tantangan serta perbaikan yang masih dihadapi dalam sistem pendidikan di Indonesia. Hal ini termasuk untuk meningkatkan aksesibilitas pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan, peran pendidik/guru yang profesional, serta pengembangan kurikulum relevan dengan kebutuhan masa depan.

Kesimpulan

Nah, itulah di atas pembahasan lengkap terkait definisi pendidikan dan pengajaran menurut Ki Hajar Dewantara. Demikian pembahasan terkait definisi pendidikan dan pengajaran menurut KHD. Semoga informasi yang disampaikan di atas bermanfaat ya!

1717422036

By channa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *