Hayo, siapa yang di sini sering mencari Beberapa Teladan Rasulullah Kepada Istrinya Yang Patut Di Tiru? Aplikasi semacam ini memungkinkanmu untuk membuat beragam video estetik dengan kualitas HD, loh. Menariknya, kamu nggak perlu lagi kok pakai kamera mahal seperti DSLR untuk melakukannya.
Buat yang belum tahu, bokeh effect di sini tidak merujuk pada video-video museum yang kerap dinikmati orang dewasa, melainkan sebuah efek yang membuat hasil tangkapan kameramu lebih menarik. Dengan menggunakan efek ini, kamu bisa membuat objek utama semakin jelas dan latar belakang lebih buram. Jadi lebih valuable, loh!
Nah, kalau kamu tertarik ingin mencari Beberapa Teladan Rasulullah Kepada Istrinya Yang Patut Di Tiru, Jaka sudah siapkan beberapa rekomendasi terbaiknya di sini. Langsung simak aja, yuk!
Teladan Nabi Kepada Istrinya – Nabi Muhammad SAW merupakan sosok manusia pilihan Tuhan yang menjadi teladan bagi umat manusia.
Keteladanan Rasulullah SAW tidak hanya dalam urusan ibadah saja, namun juga dalam urusan muamalah/interaksi sosial termasuk hubungan dalam rumah tangga.
Karena sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang hidup membutuhkan makhluk lain, manusia tidak akan bisa hidup baik jika tidak menjalin hubungan sosial.
Maka Nabi saw menjadikan sunnah bagi seluruh umatnya untuk melangsungkan pernikahan, sebagaimana bunyi hadits berikut ini:
Pernikahan itu sunnahku, maka barangsiapa meninggalkan sunnahku, maka ia tidak termasuk dalam golonganku (HR. Ibnu Majah dari riwayat Aisyah)
Yang artinya: “Pernikahan itu sunahku, siapa yang tidak menyukainya, maka bukan golonganku!” ”. (HR Ibnu Majah dari riwayat ‘Aisyah).
Hakikat Pernikahan
Menurut hukum Islam, dalam bahasa Arab kata perkawinan berasal dari kata “an-nikahu” yang berarti terjalinnya hubungan antara dua pihak (laki-laki dan perempuan).
Pada hakikatnya pernikahan merupakan wujud perintah Allah dalam upaya menyatukan kehidupan seorang pria dan seorang wanita.
Dan semua itu terjadi karena dasar perasaan cinta dan kasih sayang karena Allah SWT semata.
Acara pernikahan identik dengan ucapan yang mengandung makna dengan bacaan lafadz” Sakinah, Mawadah, Warohmah “.
Pada hakikatnya dasar ungkapan ini adalah hasil pemahaman para ulama terhadap surat A-Rum ayat 21 dalam kitab suci Al-Qur’an.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untuk kamu jodoh dari jenis kamu sendiri, agar kamu mendapat ketenangan pada mereka, dan Dia jadikan di antara kamu kasih sayang dan rahmat. Sesungguhnya di dalamnya terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir – 21
Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah menciptakan sekutu-sekutu dari jenismu sendiri.
Agar kamu cenderung bersikap tenang terhadap pasanganmu, dan Allah jadikan cinta dan kasih sayang di antara kamu, sesungguhnya itulah tanda-tanda bagi orang-orang yang berpikir.” (QS Ar-Rum [21]).
Bukti keteladanan Nabi kepada istrinya
Rasulullah SAW yang menjadi teladan bagi umat Islam telah mencontohkan berbagai perilaku baik.
Tidak ada ketentuan dan larangan dalam berbuat baik, bahkan ketika Nabi Muhammad SAW memperkenalkan agama Islam, beliau tidak langsung menggunakan kekerasan.
Kecuali dia menyampaikan ajarannya kepada umatnya dengan kesabaran dan kelembutannya.
Sedangkan dalam urusan rumah tangga, Rasulullah telah memberikan teladan yang mulia kepada istri-istrinya.
Jadi, tujuan pernikahan pada kata “sakinah, mawadah, warohmah” bisa diwujudkan, bukan sekedar kata-kata.
Banyak kisah yang membuktikan keteladanan Rasulullah kepada istrinya, sebagai berikut:
Menghibur istrinya yang sedang sedih
Nabi adalah seorang suami yang memahami tindakan yang diambilnya ketika mendapati istrinya bersedih.
Terkait dengan kisah pada suatu hari, istrinya yang bernama Hafshah binti Umar bin Khattab melontarkan kata-kata “anak seorang Yahudi” kepada Shafiyyah, salah satu istri Nabi.
Mendengar kalimat itu, Syafiyyah sedih dan mengadu kepada Nabi SAW. Sesungguhnya istri nabi (Syafiyyah) adalah putri seorang tokoh Yahudi terkemuka yang berasal dari Bani Nadhir.
Saat ia mengeluh, Nabi berusaha menenangkannya dengan bersabda: “Kamu adalah putri seorang Nabi, paman Nabi, kamu juga berada di bawah bayang-bayang Nabi. Apa yang bisa dia (Hafshah) banggakan darimu?” .
Dari kalimat itu Nabi Muhammad SAW berhasil menghibur istrinya yang sedang berduka. Agar kesedihan Syafiyyah berkurang. Itulah salah satu teladan Nabi kepada istrinya yang patut Anda tiru.
Tidak pernah membebani istrinya
Teladan Nabi kepada istri-istrinya yang lain adalah beliau tidak pernah membebani istri-istrinya.
Nabi selalu mengerjakan pekerjaannya sendiri tanpa melibatkan bantuan istrinya.
Misalnya saja pada suatu hari, baju nabi ada yang sobek dan bisa diperbaiki dengan cara dijahit.
Nabi menjahit pakaiannya sendiri tanpa meminta isterinya, padahal pekerjaan tersebut pada umumnya adalah pekerjaan perempuan.
Lebih dari itu, terkadang nabi membantu istrinya melakukan pekerjaan rumah seperti membersihkan rumah dan lain sebagainya.
Seperti yang diceritakan dalam cerita istrinya yang bernama Aisyah.
“Rasulullah selalu mengerjakan pekerjaan rumah tangga, ketika waktu shalat tiba, beliau keluar untuk shalat terlebih dahulu”.
Muhammad Adalah Suami Yang Romantis
Diambil dari kisah nabi dan istrinya yang merupakan putri salah satu sahabatnya yang bernama Abu Bakar Radiyallahu Anhu.
Suatu ketika Rasulullah pernah menggigit sepotong daging yang pernah digigit ‘Aishah lalu meminum airnya dengan menggunakan gelas yang pernah dipakai ‘Aishah.
Dan ketika malam tiba, Nabi Muhammad SAW mengajak ‘Aisyah berjalan-jalan sambil berbincang.
Tingkah laku nabi ini telah diriwayatkan dalam sebuah hadits yang berbunyi:
“Dulu Rasulullah SAW berkumpul bersama Aishah Radhiallahu anhaa pada malam hari, kemudian Rasulullah akan berbincang dengan putri Abu Bakar Radhiallahu anhumma”. (HR Bukhari)
Tindakan romantis yang dilakukan Nabi ini merupakan upaya agar cinta dan kasih sayang terhadap istrinya tidak mekar di hatinya.
Maka bagi rasul, menjadi kekasih dan utusan Allah tidak menghalanginya untuk menjalin hubungan romantis dengan istri-istrinya.
Jangan Pernah Menyakiti Istrimu
Sebagai teladan bagi umat manusia, Nabi tidak pernah berbuat apa pun yang menyakiti istrinya.
Salah satu sikap mulia rasul dalam urusan rumah tangga bisa menjadi teladan bagi para suami.
Dikisahkan pada saat itu, ‘Aisyah binti Abu Bakar ra pernah berbicara dengan nada tinggi kepada Rasulullah SAW.
Sebagai sahabat setia, Abu Bakar tak terima ketika mendengar cerita putranya berbicara dengan nada tinggi kepada Nabi.
Meski sudah menjadi istri Nabi, Abu Bakar tidak menyukai perbuatan putranya.
Abu Bakar merasa kesal dan ingin memukul Sayyidah ‘Aisyah, namun nabi mencegahnya karena tidak ingin istrinya terluka meskipun yang melakukannya adalah ayah kandungnya.
Pernyataan ini diperkuat dengan perkataan ‘Aishah yang tertulis dalam hadis riwayat Nasa’i:
“Aishah Radhiallahu anhaa pernah berkata: Suamiku tidak pernah memukul* istrinya satu kali pun ”. (HR Nasa’i).
Selalu Libatkan Istri Anda dalam Masalah Apapun
Kemudian Nabi sangat pandai menghargai keadaan istri-istrinya dengan selalu melibatkan mereka dalam hal-hal penting.
Saat berada dalam fase yang sangat kritis, Rasulullah curhat kepada istrinya dengan bercerita, sekadar berharap solusi darinya.
Seperti dalam kisah Nabi SAW yang ingin menandatangani perjanjian Hudaybiyah. Di sisi lain, para sahabat Nabi memandang perjanjian tersebut merugikan umat Islam.
Usai penandatanganan akad, Nabi mengajak seluruh sahabatnya untuk mencukur rambutnya sebelum kembali ke Madinah, yakni dalam rangka amalan tahalul.
Namun para sahabat tidak mendengarkan ajakan Nabi kepada mereka. Sehingga nabi merasa kesal karena ajakan beliau tidak ditanggapi.
Kemudian Nabi curhat kepada istrinya, Ummu Salamah. Seringkali Ummu Salamah merupakan salah satu istri Nabi yang mempunyai sifat bijaksana dan cerdas.
Setelah menceritakan rasa frustrasinya kepada Ummu Salamah, nabi bergegas keluar tenda tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Kemudian Nabi menyembelih unta tersebut dan mencukur kepalanya sesuai anjuran Ummu Salamah.
Beberapa menit kemudian, para sahabat mengikuti dan melaksanakan apa yang telah dilakukan Nabi.
Sikap Nabi membuat istrinya merasa bahwa kehadirannya dalam kehidupan Nabi sangat berarti bagi Nabi.
Penutupan
Itu artikelnya pendidikan tentang keteladanan Nabi kepada istrinya, dapat dengan mudah memberikan manfaat yang baik.
Rekomendasiterbaik.id Saya ucapkan terima kasih kepada anda yang telah meluangkan waktu untuk mengunjungi dan membaca artikel tentang keteladanan Nabi SAW kepada istrinya ini hingga selesai.
Baca juga :
1698363264